Kamis, 03 November 2011

Segitiga Api



Alat Pemadam Api, APAR, Fire Extingusiher, Hydrant System, FM 200 System, Fire Safety, CO2, Instalasi Fire Alaram, Segitiga Api
Api dapat timbul jika ketiga faktor yang dibutuhkan untuk pembakaran tersedia, yaitu bahan bakar, kalor, dan oksigen. Ketiga faktor ini sering disebut dengan segitiga api

Gambar di atas disebut dengan segitiga api. Penjelasan dari gambar tersebut adalah jika ketiga faktor pendukung timbulnya kebakaran yaitu kalor oksigen, bahan bakar dan oksigen tersedia maka dengan mudah akan timbul kebakaran. Dari gambar segitiga api tersebut, kita bisa memadamkan kebakaran dengan tiga cara :
  1. Starvation, penghilangan bahan bakar atau bahan lain yang mudah terbakar dari sekitar api dengan maksud mengisolasi api.
  2. Smothering, mengurangi dengan segera kadar oksigen di sekitar api yaitu dengan memperkecil kemungkinan masuknya udara
  3. Cooling, menurunkan suhu dari bahan bakar sampai di bawah suhu penyalaan.

Adapun jenis – jenis api dan cara penanggulangannya adalah sebagai berikut :
1.    Tipe A : berasal dari bahan padat yang mudah terbakar
2.    Tipe B : berasal dari cairan yang mudah terbakar
3.    Tipe C : berasal dari listrik

Alat pemadam kebakaran tersebut disebut dengan Alat Pemadam Api Ringan ( APAR ), yaitu suatu alat yang dikemas dalam tabung untuk memadamkan api awal dengan kata lain APAR hanya dapat memadamkan api yang masih kecil. Sebelum menggunakan APAR, pengguna harus terlebih dahulu jenis APAR sehingga penggunaanya sesuai dengan kebutuhan. APAR terdiri dari beberapa jenis, adapun jenis – jenis APAR menurut isinya adalah sebagai berikut :
1.    Air ( berbahaya jika digunakan pada kebakaran listrik )
2.    Foam ( busa ), biasanya menyebabkan korosif ( berbahaya jika igunakan pada kebakaran listrik )
3.    Zat kimia basah ( wet chemical ), berbahaya jika digunakan pada kebakaran listrik.
4.    Karbon doksida, tidak cocok digunakan diluar ruangan
5.    Powder, dapat menyebabkan kerusakan serius pada peralatan yang bersifat sensitif.

Pada setiap tabung pemadam memiliki kode jenis kebakaran apa yang bisa dipadamkan dengan alat pemadam tersbut. Klasifikasi menurut standar Eropa adalah sebagai berikut :


Jenis kebakaran
 Keterangan
Kelas A
Digunakan untuk memadamkan api yang berasal dari benda padat yang mudah terbakar seperti kayu dan kertas
Kelas B
Dugunakan untuk memadamkan api yang berasal dari cairan yang mudah terbakar seperti bensin dan alkohol
Kelas C
Digunakan untuk memadakan api yang berasal dari gas seperti LPG
Kelas D
Digunakan untuk memadamkan api yang berasal dari ledakan logam seperti natrium
Kelas E
Digunakan untuk memadamkan api yang berasal dari listrik
Kelas F
Digunakan untuk memadamkan api yang berasal dari lemak yang panas dan  terbakar



Rabu, 12 Oktober 2011

Jenis-jenis Kebakaran

Klasifikasi Jenis Kebakaran Update Terakhir : 15 Juni 2009
Klasifikasi jenis kebakaran berdasarkan penjelasan pasal 23 & 24 Perda DKI Jakarta No. 3 Tahun 1992, tentang penanggulangan bahaya kebakaran dalam wilayah DKI Jakarta
 
1. Kebakaran Klas A
Kebakaran dari bahan biasa yang mudah terbakar seperti kayu, kertas, pakaian dan sejenisnya.
Jenis alat pemadam : yang menggunakan air harus digunakan sebagai alat pemadam pokok.
 
  
2. Kebakaran Klas B
Kebakaran bahan cairan yang mudah terbakar seperti minyak bumi, gas, lemak dan sejenisnya.
Jenis alat pemadam : yang digunakan adalah jenis busa sebagai alat pemadam pokok.
 
 
3. Kebakaran Klas C
Kebakaran listrik (seperti kebocoran listrik, korsleting) termasuk kebakaran pada alat-alat listrik.
Jenis alat pemadam : yang digunakan adalah jenis kimia dan gas sebagai alat pemadam pokok.
 
 
4. Kebakaran Klas D
Kebakaran logam seperti Zeng, Magnesium, serbuk Aluminium, Sodium, Titanium dan lain-lain.
Jenis alat pemadam : yang harus digunakan adalah jenis khusus yang berupa bubuk kimia kering.

Rabu, 05 Oktober 2011